Sabtu, 24 Maret 2012

Ngopi (Belum tentu) Solusi Diet


Banyak orang mengira bahwa mengurangi konsumsi makanan – makanan berat, bisa memperlancar program pengurusan pengurangan lemak. Mereka menggantinya, dengan ngopi – ngopi di sore hari. Emang ngak salah juga sih, tapi kayaknya anggapan ini harus dibuang jauh – jauh. Ngopi belum pasti jadi solusi diet yang tepat untuk menurunkan berat badan atau mengurangi lemak.

Di dalam kopi terindikasi bahan – bahan berkalori tinggi. Bisa dibilang jumlah kalorinya nggak beda sama satu loyang pizza ukuran besar yang dimakan sendirian. Minuman manis terkombinasikan dari sejumlah gula, susu, lemak dan krim. Kalau dihitung – hitung bisa sampai setengah kilo lemak ada di minuman ini. Apa bedanya sama pizza? Harusnya, jumlah kalori segede itu menjadi penutup makanan harian kamu. Yang biasanya, jadi menu makan malam sebelum pukul 7 malam.

Jadi, bukan segelas kopi dingin yang jadi cemilan ringannya. Lalu kalau sudah addict sama kopi gimana, yah? Gampang aja sih, pilih kopi dan gak usah ditambahin pemanis. Atau susu dengan kadar lemak dan kalorinya yang rendah. Tidak  ada lagi gula, krim serat sirup yang dicampur di dalam kopi. Karena kalo ditambahi, kadar kalorinya nggak akan berkurang.

Jangan salah juga, jus buah atau susu bukan berarti kalorinya rendah. Begitu juga dengan cemilan. Makan besar diganti cemilan juga bukan solusi tepat. Semuanya tergantung dari ingredient yang ada di dalamnya. Bagusnya lihat dulu jumlah kalori yang ada setiap produk yang mau dikonsumsi. Sekedar informasi, bahwa kebutuhan orang dewasa akan kalori setiap harinya rata – rata 2.000 – 2.200 kalori. Dengan pembagian jatah karbohidrat 60 – 75 persen, protein 10 – 15 pers. Jadi, ayo cek lagi nutrisi di setiap produk yang mau dimakan! Agar sehat dan bodi pun proporsional.



Sumber : kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar