Senin, 15 November 2010

Komunikasi Dalam Organisasi

1. Pengertian Organisasi
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi organization analysis).

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:
1. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
2. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

2. Klasifikasi Komunikasi Dalam Organisasi.

Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa segi :

1. Dari segi sifatnya :
a. Komunikasi Lisan.
komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara. Contoh: ngobrol, presentasi.
b. Komunukasi tertulis.
Komunikasi melalui tulisan. Contoh: sms, email.
c. Komunikasi Verbal.
komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan. Contoh: ngobrol, curhat.
d. Komunikasi Non Verbal.
komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat). Contoh: orang yang grogi gemetar tubuhnya.

2. Dari segi arahnya :
a. Komunikasi Ke atas .
Komunikasi dari bawahan ke atasan.

b. Komunikasi Ke bawah.
Komunikasi dari atasan ke bawahan.

c. Komunikasi Horizontal.
Komunikasi ke sesama manusia / setingkat

d. Komunikasi Satu Arah.
Pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik).

e. Komunikasi Dua Arah.
Berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi.

3. Menurut Lawannya :

a. Komunikasi Satu Lawan Satu .
Berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya. contoh: berbicara melalui telepon

b Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok).
‏Berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok. Contoh: introgasi maling dengan kelompok hansip.

c. Kelompok Lawan Kelompok.
Berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain. Cth: debat partai politik.

4. Menurut Keresmiannya :

a. Komunikasi Formal.
Komunikasi yang berlangsung resmi.cth: rapat pemegang saham.

b. Komunikasi Informal.
Komunikasi yang tidak resmi, cth : berbicara antara teman.

3. Unsur-unsur Komunikasi
Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur yaitu :
1. Pengirim pesan (komunikator).
2. Penerima pesan (komunikan).
3. Pesan itu sendiri.

Komunikator
Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya.
Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari:
1. Satu orang.
2. Banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang.
3. Massa.

Komunikan
Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa pesan komunikator ditujukan.
Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling bergantian. Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikan, maka proses komunikasi dapat terjadi 9 kemungkinan.

Pesan
Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan.
Pesan bersifat verbal (verbal communication) antara lain:
1. Oral (komunikasi yang dijalin secara lisan).
2. Written (komunikasi yang dijalin secara tulisan).
Pesan bersifat non verbal (non verbal communication) yaitu: Gestural communication (menggunakan sandi-sandi -> bidang kerahasiaan).

4. Hambatan Dalam Organisasi

Berikut ini adalah hambatan-hambatan dalam berorganisasi :
a. Hambatan yang pertama ialah hambatan organisasi itu sendiri. Seringkali para pimpinan mengeluh tidak memiliki waktu yang cukup untuk berfikir juga terkadang komunikasi sekedar mengalir bah air terjun dari atas ke bawah tanpa mendengar suara gemericiknya di bawah. Ketidak beradaan tenaga professional termasuk kekhawatiran terdamprat risiko menjadi hambatan.

b. Hambatan yang kedua tidak lain hambatan lingkungan. Sikap birokratis yang kaku ternyata menyebabkan terbuangnya waktu sekaligus kesempatan lari tunggang langgang.

c. Hambatan yang ketiga pun dapat dikemukakan yaitu hambatan personal. Para pemimpin organisasi cenderung ada yang mengimplementasikan falsafah, “Saya ikut kamu juga” mengikuti arus tidak berani menempatkan diri di depan dan ragu-ragu menyampaikan gagasan. Sehingga status quo pun nyaman bertempat tinggal. Dan yang terdahsyat ialah jika para pemimpin organisasi itu lack of focus atau lack of technique. Lek jebret organisasi lain pun menyerempet mengambil kesempatan.

Daftar Pustaka :
http://www.lusa.web.id/unsur-unsur-komunikasi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
http://id.shvoong.com/business-management/management/1754393-hambatan-hambatan-organisasi-dalam-mengejar/