Jumat, 15 Juni 2012

Cincin Saturnus Ternyata Tebal

Banyak pendapat yang pernah disampaikan para peneliti ilmu perbintangan tentang cincin planet saturnus. Selama ini dikatakan bahwa cincin yang mengitari planet yang jauh dari bumi ini terbuat dari lempengan padat. Bahkan ada peneliti yang bilang kalau cincin saturnus terbuat dari zat cair. Lalu ada juga yang bilang kalau cincin itu terbentuk dari bongkahan es meteorit.


Misteri yang selama ini simpang-siur, akhirnya terungkap. Baru-baru ini wahana ruang angkasa NASA, melalui rilisan foto terbarunya, menujukkan bentuk-bentuk yang aneh di cincin planet itu. Salah satunya riak gas yang tingginya tidak jauh beda dengan pegunungan Rocky (membentang dari Amerika Utara, British Colombia di Canada hingga New Mexico, dimana tinggi puncaknya sampai 4.401 meter).

Dugaan kalau cincin itu tipis, jelas salah besar. Lewat wahana Cassini, ketebalan cincin ini diduga sampai berkilo-kilo meter di beberapa titiknya. Bahkan pada bagian tertentu menyembur riak-riak gas akibat tabrakan kosmis antara partikel cincin dengan benda-benda angkasa lainnya. Dan kata Bob Pappalardo, peneliti proyek Cassini di Laboratorium Propulsi Jet di Passedena, California, Amerika, bagian yang terungkap itu baru sekali dilihat. 

Fakta ini terungkap ketika wahana Cassini mengambil gambar dengan mengelilingi Saturnus. Hasilnya, bongkahan-bongkahan es terpisah dan menyebar sampai 140.000 km menjadi pemandangan menakjubkan dari pusat planet. Tebal cincin bisa sampai 10 meter di beberapa titik. Beberapa titik lainnya malah bisa lebih tebal lagi. Lewat pencahayaan matahari, riak-riak itu kelihatan jelas sekali. Bentuk riaknya bisa menjulang sampai 4000 meter karena pengaruh gaya gravitasi bulan Daphins. Peneliti memperkirakan ada sekitar 35 trilliun ton es, debu dan batu yang akhirnya membentuk cincin pada planet yang punya waktu berevolusi 29,46 tahun ini.


Sumber : Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar